Jumat, 12 Desember 2008

Data Base 2008 - 2009


SEMINARI MENENGAH ST. PETRUS KEUSKUPAN SIBOLGA
KELURAHAN AEK TOLANG, PANDAN, TLPN. 0631–371761, TAPANULI TENGAH
Alamat Surat : Jln. A.I.S. Nasution 27 – Sibolga, 22513)


I. Nama

Nama lengkap Seminari : Seminari Menengah St. Petrus Keuskupan Sibolga

Arti Logo:

Dasar biblis Yoh 21: 15-19: Perintah menggembalakan domba-domba.
Mt 16: 17-19: Pengakuan Petrus akan Yesus sebagai Mesias.
Makna simbol : Kunci mengingatkan kita akan kepercayaan yang diterima Petrus dari Yesus. Dia diserahi kunci kerajaan surga (Mt 16:17-19).
Salib dan tongkat (kecil): Tugas kegembalaan atau Misi pastoral yang diemban oleh Petrus adalah mewartakan Mesias yang tersalib, dan kemudian bangkit demi keselamatan umat manusia. Petrus diserahi tanggung jawab untuk menggembalakan domba-domba Allah (Bdk. Yoh 21:15-19).
Tongkat melambangkan tugas penggembalaan itu.


II. LATAR BELAKANG DAN SEJARAH

2.1 Latar Belakang Pemilihan Nama

Latar Bekang pemilihan nama seminari dan maknanya bagi para calon iman dan seminaris. Para seminaris diharapkan mampu menimba spiritualitas hidup St. Petrus yang memiliki relasi personal dan intim dengan Yesus Kristus. Relasi cinta itu memunculkan komitmen cinta pastoral yang tangguh. Petrus yang tampil setelah peristiwa kebangkitan Yesus adalah Petrus yang sungguh-sungguh baru. Wujud cintanya kepada Yesus terealisasi dalam kecintaannya pada tugas Pastoral yang dipercayakan oleh Yesus.


2.2 Sejarah Berdiri dan Perkembangan Seminari

Keberadaaan Seminari Menengah St. Petrus Keuskupan Sibolga ini sudah mulai dirintis sejak tahun 1950-an di paroki Teluk Dalam, Nias Selatan, dengan didirikannya sebuah asrama yang menampung anak-anak yang terpanggil untuk hidup membiara, khususnya dalam ordo Kapusin. Pada tahun 1970-an di Gunungsitoli, Nias Utara didirikan Pra-Seminari Don Bosco, yang diasuh oleh para frater CMM.

Pada tahun 1975, P. Donatus Boss, OFM Cap, yang kala itu menjadi itu menjadi pastor paroki St. Theresia Sibolga (sekarang Katedral), membuka Asrama Putra untuk anak-anak yang mau menjadi imam atau biarawan. Ada enam orang penghuni perdana (2 orang SMU dan 4 Orang SMP); dan untuk sementara mereka tinggal di wisma milik keuskupan.

Dua tahun kemudian gedung yang sekarang menjadi kantor keuskupan Sibolga, diberkati oleh Mgr. Gratianus Grimm, OFM Cap, dan menjadi asrama pra-seminari St. Fransiskus. Jumlah siswa pra-seminari yang menghuni tempat tersebut limabelas orang, termasuk enam orang siswa lama. Br. Claudius Bannholzer, OFM Cap, dipercayakan untuk menata pra-seminari tersebut. Pendidikan formal siswa pra-seminari ditempuh di SMA Katolik Sibolga.

Setelah berjalan kurang lebih 12 tahun , disadari adanya pelbagai kesulitan untuk pengembangan lokasi pembinaan, disertai dengan kian meningkatnya kebisingan kota, karena gedung asrama pembinaan tersebut terletak di tengah kota sibolga.

Dengan pertimbangan kesulitan tersebut maka Dewan Keuskupan Sibolga berusaha mencari lokasi lain yang memungkinkan bagi tempat pembinaan seminaris. P. Kristian Brockhmann, OFM Cap., dan P. Silvester Halawa OFM Cap. Membeli areal seluas 4 ha di daerah Aek Tolang, Pandan, yang berjarak kurang lebih 11 km dari kota sibolga kearah Selatan. Di tempat tersebut disepakati pula untuk mendirikan SMA St. Fransiskus sebagai sub-satuan dari seminari yang dicita-citakan. Bersamaan dengan itu dibangun pula gedung (asrama) Seminari Menengah St. Petrus dan Asrama Putra St. Bonaventura dalam kompleks yang sama. Selanjutnya pada tanggal 17 juni 1989 dimulailah proses belajar mengajar di SMA St. Fransiskus Aek Tolang. Para siswa pra-seminari dari Sibolga pindah ke sekolah baru tersebut. Demi mendukung pemondokan para siswi-siswi dari luar daerah maka suster OSF Route Sibolga mendirikan Asrama Putri, yang berjarak ±1 km dari kompleks sekolah. Jumlah siswa dan siswi angkatan pertama sebanya 33 orang dan seminaris sejumlah 8 orang.

Berhubung keterbatasan tenaga pembina, maka formatio yang khas untuk seminaris tidak begitu nampak sebab mereka bergabung dengan siswa-siswa lain, yang nota bene bukan hanya yang beragama Katolik. Bapak Uskup keuskupan Sibolga kemudian meminta tenaga imam projo dari keuskupan Atambua untuk menjadi Staf seminari. Permohonan itu ditanggapi oleh uskup Atambua dengan mengutus dua imam yaitu: P. Yakobus Nahak, Pr. (1992-1995) dan P. Agustinus Berek, Pr. (1994-1996).

Pada tanggal 5 juni 1992 Bapa Uskup Sibolga mengeluarkan Pedoman Pendidikan ‘Bina Caraka’ (no. 170/ks-Pa/92), terkait dengan pendidikan dan pelatihan pada Seminari Menengah St. Petrus Aek Tolang, SMA St. Fransiskus Aek Tolang dan Asrama Putra St. Bonaventura. Digariskan bahwa keberadaan SMA St. Fransiskus dan Asrama Putra St. Bonaventura dimaksud sebagai perangkat penyangga bagi pendidikan di Seminari. Maka arah yang dituju ialah pendidikan kader katolik Keuskupan Sibolga. Selanjutnya pada tanggal 20 April 1994 dikeluarkanlah Pedoman Seminari No. 35/KS-SK/94 sebagai penyempurnaan Pedoman Bina Caraka. Terutama yang diatur adalah dinamika intern dan mekanisme yang lebih luas dari formatio di seminari.

Dalam Rapat Dewan Keuskupan Sibolga pada tanggal 23 Januari 1995 disepakati untuk memisahkan Seminari Menegah St. Petrus dari Kompleks Asrama Putra St. Bonaventura, sehingga formatio untuk para seminaris dapat lebih efektif. Lokasi yang disepakati untuk seminari tidak jauh dari Asrama Putra; hanya berseberangan jalan. Pada tanggal 12 Juni 1996 Asrama Putra St. Bonaventura diserahkan kepada tarekat Frater CMM.; dan Seminari Menengah ditangani oleh P. Gratianus Tinambunan OFM Cap. Terjadilah bahwa para seminaris pindah ke kompleks yang baru lagi dan jumlah siswa waktu itu sebanyak 27 orang. Mereka untuk sementara menempati gedung darurat (kolam ikan yang disulap jadi ‘kolam calon imam’/ rumah pembinaan calon imam).

Dalam rapat Dewan Keuskupan dan staf seminari pada bulan Januari disepakati rencana pembangunan gedung seminari. Br. Efrem Hondrö, OFM Cap. Diserahi tanggung jawab pembangunan tersebut dan dimulai pada bulan Juni 1997. tepat pada tanggal 16 Desember 1998 siswa seminari mulai memasuki gedung itu. Dan pada tanggal 1 Agustus 2003 program Retorika (KPA) di buka secara resmi oleh Mgr. Anicetus B. Sinaga, OFM Cap. Siswa perdana berjumlah 6 orang, tetapi memasuki bulan ke dua tinggal 5 orang.


III. VISI DAN MISI

3.1 Visi

Seminari Menengah St. Petrus Aek Tolang sebagai sebuah lembaga dan tempat pembinaan/pendidikan calon imam, bercita-cita agar para seminaris berkembang secara sehat dan seimbang dalam 4SK (Sanctitas, Scientia, Sanitas, Socialitas, dan kedisiplinan), sehingga mampu menjadi pribadi yang dewasa dan integral secara manusiawi dan kristiani dalam mengikuti Yesus Kristus ke arah imamat dalam Gereja sebagai Umat Allah.


3.2 Misi

Mendidik dan mendampingi para seminaris agar berkembang sehat dan seimbang dalam sanctitas, scientia, sanitas, socialitas, kedisiplinan dan keterampilan/soft skill ke arah kedewasaan manusiawi dan kristiani sesuai dengan usianya sehingga para seminaris mampu mengambil keputusan hidup sesuai dengan panggilan hidupnya.

Mendidik dan melatih para seminaris agar menjadi dewasa dan matang dalam keutamaan-keutamaan kristiani, mengolah kehidupan afektif dan seksual, mengembangkan sosialitas dan keadilan, berdialog dengan umat beriman lain dan berpengetahuan sesuai dengan usianya.

Mendidik dan membina para seminaris menjadi calon-calon pemimpin Gereja yang berjiwa melayani, pendoa, beriman dewasa-mendalam-misioner-memasyarakat, berani memperjuangkan nilai-nilai keadilan, serta mampu bekerja sama dan berdialog dengan masyarakat luas.

Membantu para seminaris agar semakin peka akan kebutuhan Gereja dalam konteks Indonesia, secara khusus Gereja Lokal, dan mengarahkan para seminaris untuk menjadi imam diosesan Keuskupan Sibolga dan tarekat lainnya.

Menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa agar Seminari Menengah St. Petrus Aek Tolang menjadi tempat persemaian yang subur bagi tumbuh dan berkembangnya benih-benih panggilan kaum muda ke arah imamat.


IV. DATA ORGANISASI DAN PERSONALIA

1. Staf dan Situasi Khusus Seminari


a. Nama Lengkap Rektor : P. Aloysius Barut, Pr.

b. Jumlah Tenaga Pembina : 4 Orang

c. Tenaga Pembina yang tinggal di Seminari:


Nama

Jabatan dan Tugas

Keterangan

P. Aloysius Barut, Pr.

Rektor/Pamong/Ekonom

Mulai Januari 2006

P. Agustinus K. G. Faran, Pr.

Pamong Studi/Wali kelas

Mulai Agustus 2006

P. Ando H. Gurning, Pr.

Pamong/Wali Kelas

Juli 2007

P. Postinus Gulo’, OSC

TOPer

September 2008





Tugas Rangkap:

1. P. Aloysius Barut, Pr : menjadi Ekonom Keuskupan, Ketua Perdhaki Keuskupan Sibolga, anggota tim TOPer, dan Ketua Yayasan Perwakilan Padangsidimpuan.

2. P. Agustinus K. G. Faran Pr.: Wakil manager perkebunan Keuskupan, Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Sibolga, Pengawas Yayasan Budi Bakti Keuskupan Sibolga

3. P. Ando H. Gurning Pr.: Ketua Yayasan Perwakilan Aek Tolang


d. Tenaga Pengajar

Status

Pria

wanita

Mulai mengajar

Usia Kini

Imam Projo





religius

1

3

Juli 2005

2 org. Mulai Juli 2005

1 org. Muali Juli 2007

38 thn

42, 48 thn.

38 thn.

Awam

4


1 org. Mulai Juli 2004

1 0rg. Mulai Juli 2007

2 Org Mulai Juli 2008

36 thn.

47, 43 thn.

28 thn.


e. Status Tenaga Pengajar

Status

Keterangan

Imam Projo

3 orang

religius

3 org. (2 Bruder OFMCap, 1 Suster OFS,

Awam

3 0rang

TOPer

1 orang


f. Status dan Tingkat Seminari

a) Program SMA (Tamatan SMP): bergabung dengan SMA St. Fransiskus untuk mendapat ijazah legal dari pemerintah.

b) Program KPA/Retorika: siswa tamatan SMU luar bergabung satu kelas dengan yang tamatan dari SMA Seminari.


2. Data Siswa

a. Jumlah siswa tahun 2008-2009

Kelas

Jumlah

Kelas I

18 orang

Kelas II

12 orang

Kelas III

13 orang

KPA

6 orang

Total

49 orang


b. Latar belakang daerah asal siswa tahun 2008-2009

Asal Siswa

Kelas I

Kelas II

Kelas III

KPA

Total

Kota

3

5

3

1

12

Desa

15

7

10

5

37


c. Latar belakang keuskupan asal siswa tahun 2008-2009

Asal Keuskupan

Kelas I

Kelas II

Kelas III

KPA

Total

K. Sibolga

16

8

13

2

39

K.Atambua


1

-

-

1

K. Padang


3


-

3

K. Agung Medan

1



2

3

K. Ruteng

1



-

1

K. Agung Ende




2

2

K. Larantuka



-

-



d. Latar belakang keluarga siswa tahun 2008-2009:

Keluarga siswa

Kelas I

Kelas II

Kelas III

KPA

Total

Guru

1

3

-

1

5

Pegawai

2

4

-

1

7

Pedagang

-

-

-

-

-

Petani/pelaut

9

7

3

9

28


V. DATA KEUANGAN/LOGISTIK

  1. Biaya hidup di seminari dan sekolah
  1. Jumlah biaya sekolah per bulan bagi KPA/retorika. Per siswa: Rp. 40.000.00.,
  2. Uang asrama/ sekolah di seminari Per bulan: Rp. 105.000.00., - Rp. 200.000.00.,
  1. Prosentasi kelancaran pembayaran per bulan ( umumnya)

Prosentase Kelunasan

Jumlah Anak

Keterangan

Lunas 100 %

8

Keluarga guru

Lunas 75 %

12

Keluarga petani, pegawai

Lunas 50%

14

Keluarga petani, pegawai

Lunas 25 %

5

Keluarga tidak mampu

Tidak Lunas

10

Keluarga tidak mampu

  1. Biaya total tahunan
  2. Yang diharapkan untuk asrama (makanan, listrik, air):
    • Guru-guru/karyawan
    • Lain-lain (rehab, transportasi, dll)
  1. Yang dicapai dalam 1 tahun terakhir:

Pos

Juli 2007-Juni 2008

Asrama SMU

Rp 57,000,600,-

Asrama KPA

Rp 36,000,000,-

Guru/Karyawan

Rp 35,060,000,-

Rehab,tambah fasilitas

Rp 115,000,000,-

Lain-lain

Rp 21,810,000,-

Total

Rp 268,870,600,-

  1. Keadaan keuangan seminari: keprihatinan dan kemungkinan jalan keluar?

a. Uang tidak dibayar/disetor pada waktunya

b. Tunggakan keuangan cukup besar sehingga pihak seminari harus mancari donatur.

  1. sumber dana seminari:

a. Subsidi dari Keuskupan Sibolga

b. Uang asrama dari siswa

c. Donatur/GOTAUS KWI

d. Penjualan hasil kebun (sawit)

e. Penjualan ternak seperti babi.

  1. usaha-usaha swasembada dari seminari untuk membantu self-suport dana: tidak ada.


VI. KURIKULUM DAN PEMBINAAN.

  1. Pembinaan calon imam

o Pedoman utama: buku Pedoman Pembinaan Calon Imam (Seminari Menengah) dari KWI.

o Program KPA/Retorika mulai Juli 2007 memakai pedoman yang disusun bersama oleh para Pendamping KPA/Retorika pada maret 2007 dan ditetepkan oleh Komisi Seminari KWI, namun telah diolah kembali dan disesuaikan dengan situasi di Keuskupan Sibolga.

o Penekanan khusus: kami berusaha untuk berpatokan pada 4-S-K (Sapientia/Scientia, Sanctitas, Sanitas, Socialitas) dan Kedisiplinan.

o Kekhasan seminari ini?

Kekhasannya terletak pada metode pembinaan. Para seminaris kami bergabung dengan siswa-siswi lain dalam menempuh pendidikan SMA (kurikulum pemerintah. Mereka terlibat penuh dalam kegiatan-kegiatan di SMA umum. Para seminaris juga terlibat di stasi, misalnya; untuk tanggungan liturgi, kegiatan legio dan lain sebagainya.


  1. Data statistik historis

Status

Tahun ajaran

SMP

(Kls I)

SMP

(Kls II)

SMP

(Kls III)

SMA

(Kls I)

SMA

(Kls II)

SMA

(Kls III)

KPA

Jumlah

Asr. Putra

1975

2

1

1

1

1

-

-

6

Asr. Putra

1976

-

2

1

1

1

1

-

6

Pra-semin

1977

6

2

2

3

1

1

-

15

St. Frans.

1978-1979

3

5

4

9

6

5

-

32


1979-1980

17

2

3

18

2

5

-

47


1980-1981

6

6

3

17

8

6

-

46


1981-1982

14

10

5

11

17

5

-

62


1982-1983

-

12

5

15

11

6

-

49


1983-1984

2

14

6

12

15

2

-

51


1984-1985

-

3

14

13

12

11

-

52


1985-1986

6

5

5

22

8

10

-

56


1986-1987

**

**

**

**

**

**

-

**


1987-1988

**

**

**

**

**

**

-

**


1988-1989

**

**

**

**

**

**

-

**

Seminari

St. Petrus

1989-1990

-

-

-

8

-

-

-

8


1990-1991

-

-

-

27

8

-

-

35


1991-1992

-

-

-

30

27

8

-

65


1992-1993

-

-

-

26

23

27

-

76


1993-1994

-

-

-

17

20

23

-

60


1994-1995

-

-

-

29

15

20

-

54


1995-1996

-

-

-

12

21

15

-

48


1996-1997

-

-

-

10

7

10

-

27


1997-1998

1

-

-

23

6

6

-

36


1998-1999

-

1

-

31

20

6

-

58


1999-2000

-

-

1

31

26

17

-

74


2000-2001

-

-

-

24

25

15

-

64


2001-2002

-

-

-

23

24

15

-

62


2002-2003

-

-

-

20

20

16

-

56


2003-2004

-

-

-

20

16

17

6

53


2004-2005

-

-

-

21

20

16

17

64


2005-2006

-

-

-

9

18

12

12

51


2006-2007

-

-

-

18

7

10

11

46


2007-2008

-

-

-

12

14

3

11

40


2008-2009




18

12

13

6

49

Alumni seminari ini ada lebih dari sepuluh yang sudah menjadi imam; dan cukup banyak juga yang masih menjadi frater.


Prospek

1. Kebutuhan mendesak demi perkembangan seminari:

a. kurangnya tenaga pembina (imam) yang bertugas khusus untuk seminari.

b. tenaga pembina yang ada sekarang merangkap beberapa tugas lain di luar seminari yang membutuhkan perhatian serius.

2. tenaga pengajar.

a. tenaga pengajar yang purnawaktu di seminari tidak ada. Kami meminta bantuan dari beberapa guru di luar untuk memberikan pelajaran tertentu. Kami harus lebih kompromis dengan jadual mereka di luar.

b. Keterbatasan sarana perpustakaan dan pengelolaannya secara baik.


3. fasilitas.

Ruang

Banyaknya

Daya Tampung

Kondisi

Kebth. mendesak

Kapel/gereja

1

80 orang

Baik


Ruang doa

-

-

-


Asrama

K. Mandi: 3 ruangan

K. WC: 15

massal

Cukup

cukup

Rehab pintu

Kelas

4

20-40 orang

Cukup


Aula pertemuan

-

-

-

Bangun Aula.

  • Perpustakaan:

(a) Jumlah buku 1009 (kebanyakan buku-buku kecil/tipis). Pada bulan Agustus 2008 kami sudah menambah 356 buku dan 45 judul.

(b) Jumlah judul buku : 165 + 356 = 221 dan Novel 175

(c) Kebutuhan mendesak: buku-buku bacaan umum, bacaan rohani dan buku-buku yang terkait dengan pelajaran.


  • Komputer

Komputer 9 unit dan 3 buah printer. Komputer untuk seminari 6 dan 3 komputer untuk staff. Komputer untuk sisiwa hanya 4 yang dalam keadaan bagus dan printernya rusak berat (tidak bisa diperbaiki lagi). Sedangkan komputer untuk staf hanya 2 dalam keadaan bagus. Kami masih butuh beberapa unit lagi komputer mengingat tingkat keburuhan dan jumlah siswa menungakat. Selain itu kami masih membutuhkan mesin tik untuk siswa seminari khususnya kelas I-II, untuk latihan (program tahun 2007 yang belum terlaksana karena ketiadaan dana).


  • Sarana olah raga

Sarana olah raga

Banyaknya

kondisi

Keterangan

Lapangan Bola

1 buah

baik

Milik SMP-SMA St. Fransiskus (yayasan)

Lapangan Volley

2 buah

baik

Milik seminari

Tenis Meja

2 buah

baik

Milik seminari

Lapangan basket

1 buah

cukup

Milik SMP-SMA St. Fransiskus (yayasan)


Kebutuhan mendesak yakni membangun lapangan basket, lengkap dengan bola, lapangan bulu tangkis dalam kompleks seminari agar tidak perlu numpang ke lapangan milik SMA Fransiskus (program tahun 2007 yang belum terealisasi karena ketiadaan dana).


  • Sarana kesenian

Sarana kesenian

Banyaknya

Kondisi

Keyboard

1 unit

Baik

Guitar

7 buah

5 Cukup baik dan 2 sudah rusak

Orgel gereja

2 unit

1 baik dan 1 Kurang baik

Suling

5 buah

Rusak


  • Kebutuhan mendesak

Pengadaan sound system, drumband/band, penambahan guitar, suling, dan lain-lain. Bakat siswa dalam memainkan alat musik cukup tinggi (ini masih program tahun lalu yang sampai saat ini belum terlaksana karena kami tak punya dana untuk pengadaanya).


  • Kebutuhan lain selain yang sudah disebutkan di atas:
    1. pengadaan ruang doa selain kapel, yang bisa dipakai untuk kelompok khusus (misalnya misa kelas atau latihan doa)
    2. pembangunan aula seminari
    3. ruangan untuk (tamu, siswa yang sakit, konseling)
    4. penambahan ruangan; bangunan gedung khusus untuk program KPA/Retorika untuk memudahkan kegiatan pembinaan.
    5. pemagaran (tembok) kompleks seminari, karena selama ini ternak (kerbau, lembu, sapi, kambing) leluasa keluar masuk komplek seminari dan merusak tanaman dan taman Seminari (program yang sudah ditawarkan sejka tahun 2007 tapi sampai saat ini belum terealisasi karena keterbatasan dana).


VI. LAIN-LAIN: FEED BACK

  1. peranan umat
  1. tingkat keuskupan: gerakan umat secara pribadi atau kelompok tertentu yang sungguh peduli dengan kehidupan seminari tak begitu tampak. Selama ini tampaknya hanya melalui kolekte untuk seminari, sebagaimana ditentukan oleh keuskupan. Kolekte itu diserahkan kepada Keuskupan untuk dikelola. Tetapi pemberian langsung kepada seminari belum begitu tampak.
  2. tingkat paroki. Ada beberapa siswa selama ini yang pembiayaannya dibantu juga oleh pastor paroki (dari dana sosial paroki)
  3. Kelompok khusus: Kami bersama pastor paroki Katedral Sibolga dan dimotori oleh Rm. D. G. B. Kusumawanta, Pr selaku sekretaris eksekutif Komisi Seminari KWI telah membentuk kelompok Gotaus, namun belum begitu tampak hasilnya karena masih dalam proses.

  1. Komisi seminari (panggilan)

Selama ini pihak pembina seminari diserahi tanggung jawab sebagai pengurus Komisi Seminari/Panggilan. Kegiatan yang terlaksana selama ini adalah menjaring kaum muda (pria-wanita) melalui aksi promosi panggilan ke paroki-paroki. Harapannya adalah bahwa ada yang kemudian tertarik untuk masuk seminari atau masuk biara (suster, bruder atau frater). Selain dilaksanakan sendiri oleh seminari, juga menjalin kerjasama dengan paguyuban tarekat religius yang bekerja di Keuskupan Sibolga.


VII. TATA TERTIB

7.1 Tujuan

Menata kehidupan demi lancarnya hidup bersama dan tercapainya tujuan pembinaan (formatio) seminari sebagai lembaga pendidikan calon-calon imam.


7.2 Tata Tertib Umum

a. Suasana silentium selama seminaris berada di kelas, kamar tidur, perpustakaan, kapel, kamar mandi dan pada waktu selesai doa malam hingga sesudah sarapan pagi.

b. Suasana silentium selama acara kegiatan rohani dan studi.

c. Wajib studi di ruang kelas.

d. Surat dikirim atau diterima melalui rektor/staf.

e. Surat izin sakit diminta kepada sekretaris presidium dengan tanda tangan staf.

f. Mempertanggungjawabkan penggunaan uang pribadi dengan membuat laporan keuangan.

g. Uang asrama dan uang sekolah wajib dibayar pada awal bulan setiap bulan.

h. Semua uang diserahkan kepada Ekonom.

i. Proposal diajukan kepada Ekonom.

j. Tidak diperkenankan merokok.

k. Bertamu pada hari Minggu dan hari libur di teras pastoran.

l. Yang sakit berat dirawat di rumah sakit. Periksa diri pada dokter harus dengan surat keterangan dari staf.

m. Berpakaian sopan (celana panjang dan baju berkerah) dalam acara-acara resmi.

n. Berambut pendek dan rapi, berpotongan wajar dan pantas.

o. Tepat waktu dalam mengikuti acara harian.

p. Tidak diperkenankan membawa/memakai alat-alat elektronik pribadi, seperti: radio, tape recorder, game watch, strika listrik, kamera, hand phone.


7.3 Di Kamar Tidur

  1. Kamar tidur hanya dipakai untuk tidur, sesuai dengan jam tidur/istirahat yang telah diatur dalam acara harian.
  2. Sarana dan perlengkapan kamar tidur digunakan semestinya. Keamanan, ketenangan, keheningan, kebersihan, keteraturan, kerapihan, dan kelengkapannya menjadi tanggungjawab pribadi dan ketua kelas.
  3. Tidak diperkenankan membawa alat-alat makan ke kamar tidur.
  4. Pakaian bersih disimpan di dalam lemari atau digantung pada gantungan yang telah disediakan.
  5. Tidurlah di tempat tidurmu sendiri dan tidak diperkenankan tidur berduaan.
  6. Bila sakit dan butuh tidur, melaporlah pada staf.


7.4 Di Ruang Makan

  1. Hadir pada waktunya di kamar makan dan wajib makan bersama.
  2. Siswa yang bertugas menyiapkan meja makan hadir 15 menit sebelum waktu makan.
  3. Wajib berdoa bersama sebelum dan sesudah makan.
  4. Bersikaplah sopan serta beretiket pada waktu makan.
  5. Petugas piket membersihkan meja makan, ruang makan dan semua alat makan disimpan pada tempatnya.
  6. Alat-alat makan diberi nomor oleh seksinya dan bila hilang atau rusak wajib dilaporkan kepada ekonom.
  7. Ruang makan dapat dipakai untuk kepentingan belajar dan menonton pada saat yang tepat dengan seizin staf.
  8. Jagalah kebersihan dan kerapihan kamar makan.


7.5 Di Ruang Studi/Kelas

  1. Ruang kelas dipakai hanya untuk belajar bersama atau pribadi.
  2. Pemakai ruang kelas wajib memelihara kebersihan dan kerapihannya.
  3. Gunakanlah meja, kursi, serta semua sarana yang ada dengan merawatnya.
  4. Tidak diperkenankan membawa alat-alat makan, alat-alat mandi, alat-alat kerja dan alat-alat musik ke ruang kelas.
  5. Jagalah keheningan kelas dengan tidak ngobrol, menyanyi atau main musik.
  6. Penghuni kelas bertanggungjawab untuk keamanan, ketertiban dan ketenangannya.
  7. Bersikaplah sopan memasuki ruang kelas lain.


7.6 Di Kapel

  1. Kapel/ruang doa adalah tempat beribadah/berdoa. Ciptakanlah dan jagalah keheningan.
  2. Ciptakan dan jaga kebersihan serta kerapihan semua peralatan yang ada di kapel/ruang doa.
  3. Organ hanya digunakan untuk keperluan berliturgi.
  4. Bersikaplah hormat dengan berlutut/membungkuk saat masuk dan ke luar terutama di saat melewati tarbernakel.
  5. Wajib mengikuti kegiatan rohani bersama sesuai dengan jadual.
  6. Bacaan rohani dan meditasi merupakan kesempatan untuk memperkaya dan memperdalam kehidupan rohani; maka manfaatkan saat itu sebaik mungkin.
  7. Duduklah pada bangku yang telah ditentukan.
  8. Berpakaian rapih dan bersih dengan baju berkerah pada waktu mengikuti kegiatan di kapel.


7.7 Di Kamar Mandi

  1. Kamar mandi hanyalah untuk tempat mandi dan buang air (kecil dan besar), tidak untuk kegiatan lain, seperti: merokok, ngobrol, baca buku, bernyanyi, teriak, dll.
  2. Kebersihan higienis dan ketertiban kamar mandi menjadi tanggungjawab setiap pengguna. Minimal sekali seminggu dibersihkan.


7.8 Penggunaan Alat-Alat Kesenian

  1. Alat-alat musik yang tersedia hanya boleh digunakan pada waktu rekreasi dan latihan koor. Di luar waktu itu harus seizin staf.
  2. Semua peralatan musik harus disimpan di ruang musik.
  3. Penggunaan keyboard untuk latihan diatur oleh seksi rekreasi dan musik dan disimpan di ruang musik.
  4. Apabila ada kerusakan pada alat musik atau hilang, seksi harus segera melaporkannya kepada staf.
  5. Peminjamaan alat musik ke luar seminari harus seizin staf.


VIII. Sanksi/Hukuman

8.1 Bentuk-Bentuk Pelanggaran

Berkelahi; berjudi; mencuri; terlibat dalam narkoba; minum minuman keras; merokok; mengacau; menghasut; menipu; bergadang; pergaulan bebas; terlibat dalam dunia takhyul; pulang ke rumah orang tua/famili tanpa izin; ke luar dari kompleks seminari tidak pada waktunya atau tanpa izin; tidak atau terlambat mengikuti acara harian; menyalahgunakan waktu; tidak menjalankan tugas; menganggu ketenangan; sengaja merusak; menghilangkan alat atau perlengkapan seminari.


8.2 Sanksi/Hukuman

Membuat refleksi dan pertobatan; peringatan-peringatan lisan atau tertulis; restitusi-restitusi (mengganti atau memperbaiki); mengerjakan tugas fisik; skorsing; dipulangkan; dikeluarkan untuk tidak kembali.



JADWAL HARIAN

Senin Kamis

Jam

Kegiatan


Jam

Kegiatan

05.00

05.30

05.45

06.30

07.15

13.30

13.45

15.15

16.15

17.30

18.00

18.15

19.00

19.45

21.30

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Meditasi – bacaan rohani

Doa pagi – Ekaristi

Sarapan/cuci piring/bersih ruangan

Ke sekolah

Doa siang

Makan siang – istirahat

Bangun – visitasi – studi 1

Olah raga

Mandi

Doa sore

Studi 2

Makan malam

Studi 3/pelajaran

Rekreasi /perpustakaan/bina bakat

Refleksi pribadi

Doa malam

Tidur – silentium


05.00

05.30

05.45

06.30

07.15

13.30

13.45

15.00

16.00

16.30

18.00

19.00

19.45

21.30

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Doa pagi

Studi 1 kelas I-III, KPA/retorika sharing KS

Sarapan

Ke sekolah

Doa siang

Makan siang – istirahat

Bangun – visitasi – studi 2

Kegiatan pribadi/Mandi

Latihan koor

Misa komunitas

Makan malam

Studi 3/pelajaran

Rekreasi/perpustakaan

Refleksi pribadi

Doa malam

Tidur – silentium


Selasa Jumat

Jam

Kegiatan


Jam

Kegiatan

05.00

05.30

05.45

06.30

07.15

13.30

13.45

15.15

16.15

17.00

17.30

18.00

18.15

19.00

19.45

21.30

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Meditasi – bacaan rohani

Doa pagi – Ekaristi

Sarapan/cuci piring/siram bunga

Ke sekolah

Doa siang

Makan siang – istirahat

Bangun – visitasi – studi 1

Opera

Mandi

Bacaan rohani

Doa sore

Studi 2

Makan malam

Studi 3

Rekreasi/perpustakaan/bina bakat

Refleksi pribadi

Doa malam

Tidur – silentium


05.00

05.30

05.30

06.30

07.15

12.30

12.45

15.00

16.15

17.30

18.00

18.15

19.00

19.45

21.30

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Meditasi–bacaan rohani

Doa pagi – Ekaristi

Sarapan

Ke sekolah

Doa siang

Makan siang – istirahat

Bangun – visitasi – opera

Olah raga

Mandi

Doa sore

Studi 1

Makan malam

Studi 2

Rekreasi /perpustakaan

Refleksi pribadi

Doa malam

Tidur – silentium



Rabu Sabtu

Jam

Kegiatan


Jam

Kegiatan

05.00

05.30

05.45

06.30

07.15

13.30

13.45

15.15

16.15

17.30

18.00

18.15

19.00

19.45

21.30

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Meditasi – bacaan rohani

Doa pagi – Ekaristi

Sarapan/cucipiring/sapu ruangan

Ke sekolah

Doa siang

Makan siang – istirahat

Bangun – visitasi – studi 1

Olah raga

Mandi

Rosario

Refeksi/studi 2

Makan malam

Studi 3/pelajaran

Perpustakaan/bina bakat

Refleksi pribadi

Doa malam / completorium

Tidur – silentium


05.00

05.30

05.45

06.30

07.15

12.30

12.45

15.00

17.30

18.00

18.15

19.00

20.00

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Meditasi–bacaan rohani

Doa pagi – Ekaristi

Sarapan/cuci piring/ bersih ruangan

Ke sekolah

Doa siang

Makan siang – istirahat

Bangun – latihan THS/THM

Mandi

Doa sore

Studi 1

Makan malam – evaluasi

Rekreasi/perpus/bina bakat

Refleksi / bacaan rohani

Doa malam/completorium

Tidur – silentium



Minggu Minggu II dan IV

Jam

Kegiatan


Jam

Kegiatan

05.30

06.00

06.30

08.00

09.00

10.15

12.00

15.00

16.15

17.30

18.00

18.45

19.00

19.45

21.30

22.30

21.45

23.00

Bangun – mandi

Meditasi – bacaan rohani

Doa pagi – Ekaristi

Sarapan

belajar

Kegiatan pribadi

Doa siang – makan – istirahat

Bangun – visitasi – studi 1

Kegiatan pribadi / olah raga

Mandi

Doa sore/legio Maria

Refleksi

Makan malam

Studi 3

Rekreasi/perpustakaan/bina bakat

Refleksi pribadi/meditasi

Doa malam / completorium

Tidur – silentium


06.00

06.30

06.45

07.00

08.15

12.00

12.15

15.00

16.00

17.30

18.00

18.45

19.00

19.45

21.30

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Meditasi – bacaan rohani

Doa pagi

Sarapan

Ekaristi di Gereja Pandan

Doa siang

Makan siang – istirahat

Bangun/kegiatan pribadi

Olah raga

Mandi

Doa sore/legio Maria

Refleksi

Makan malam

Studi

Rekreasi /perpustakaan/bina bakat

Refleksi pribadi

Doa malam

Tidur – silentium




Hari Libur

Jam

Kegiatan

06.00

06.30

07.15

08.15

09.30

11.00

12.00

13.00

16.00

17.30

18.00

18.15

19.00

19.45

21.30

22.30

22.45

23.00

Bangun – mandi

Doa pagi – Ekaristi

Sarapan

Studi 1

Opera

Kegiatan pribadi

Doa siang – makan siang

Istirahat / ambulatio

Olah raga

Mandi

Doa sore

Studi 2

Makan malam

Studi 3

Rekreasi – perpustakaan

Refleksi pribadi

Doa malam

Tidur – silentium


Catatan: Berlaku Untuk Umum

  1. Setelah bangun pagi saat meditasi, doa dan misa pagi semua harus sudah berpakaian seragam lengkap
  2. Setelah sarapan, selain yang bertugas cuci piring yang lain bertugas membersihkan ruangan kelas, teras dan menyiram bunga
  3. Siswa harus sudah ada di Kapel dan di kelas lima menit sebelum doa dan studi.
  4. Selentium magnum mulai doa malam sampai setelah sarapan pagi.
  5. Dilarang makan minum di kelas dan kamar tidur
  6. Dilarang membawa buku dan belajar di kamar tidur
  7. Kamar hanya dibuka saat tidur dan saat opera serta urusan pribadi. Di luar jam ini kamar tetap dikunci, kuncinya di simpan di kantor.
  8. Kunci kamar tidak boleh dikunci pada saat istrahat malam.
  9. Pintu lorong tidak boleh dibuka, buang sampah lewat dari samping dapur atau dari samping ruang laboratorium bahasa
  10. Nonton VCD setiap Minggu ke IV atau malam menjelang hari libur, tetapi harus seijin staf.
  11. Minggu II dan IV dalam bulan : Minggu bebas; Minggu I, III, dan V berlaku aturan hari Minggu
  12. Setiap Seminaris wajib ikut THS/THM kecuali alasan kesehatan


Khusus KPA/Retorika

  1. KPA/Retorika mengajar/mendampingi Asmika setiap Minggu pagi
  2. Setiap Malam Minggu KPA secara bergantian ikut doa lingkungan dengan Mudika
  3. Khusus program KPA setiap Sabtu Sore Pkl. 18.00, acara bina rohani/refleksi
  4. Kamis pagi setelah doa pagi Seminaris program KPA/Retorika sharing Kitab Suci bersama atau per-kelompok, tapi harus ada pemberitahuan dari staf.